Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 23:59:10【Sehat】406 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Konter bahan makanan sehat di pusat belanja.(Freepik)Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ek

Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, dan sengatan panas bisa berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis serta penyakit yang dipicu oleh pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus berpeluang meningkat semasa kondisi cuaca ekstrem.
"Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar ngak mudah sakit," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menyampaikan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Makan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata dr. Faisal, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Ia mengangakan bahwa konsumsi makanan yang kaya vitamin C juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Asupan vitamin D juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, serta meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.
Makanan sumber vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.
Baca juga: Kebiasaan makan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah diabetes
Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan nutrisi seimbang, menurut dokter, penting pula untuk memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh semasa kondisi cuaca ekstrem.
Kebutuhan cairan orang dewasa sekitar 30 sampai 35 mililiter per kilogram berat badan. Dengan demikian, orang dengan berat badan 60 kilogram punya kebutuhan cairan antara 1,8 liter sampai 2,1 liter.
Dokter Faisal juga menyampaikan pentingnya mengupayakan tubuh punya waktu istirahat antara tujuh sampai delapan jam sehari.
"Istirahat cukup minimal 7-8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berpeluang menghadapi kondisi cuaca ekstrem mulai dari akhir Oktober 2025 hingga awal November 2025.
Pada masa peralihan musim kemarau menuju musim penghujan ini, hujan lebat dan angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Indonesia.
Baca juga: Siasat membiasakan anak menerapkan pola makan sehat
Baca juga: Jadwal sarapan konsisten penting untuk penuaan yang sehat
Suka(313)
Artikel Terkait
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan
- Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
- Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
Resep Populer
Rekomendasi

CORE: Jelang Natal, pasokan

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi